-->

Belajar Bahasa Arab: Macam-Macam Tasybih dalam Bahasa Arab II

Advertisemen
http://bahasaarabkeagamaan.blogspot.com/2016/11/wajah-pas-pasan-dapat-istri-cantik-ini.html
Sumber Google
Macam-Macam Tasybih dalam Bahasa Arab II. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas macam-macam tasybih yang dilihat berdasarkan rukun-rukunnya. Nah, pada postingan ini kita akan membahas mengenai macam-macam tasybih dilihat dari bentuk tasybih itu sendiri. Jika dilihat dari bentuknya, maka tasybih dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu: tasybih tamtsil, tasybih dhimni, dan tasybih maqlub.
Baiklah, langsung saja kita bahas satu persatu.
1. Tasybih tamtsil
Sesuai dengan kalimatnya, tasybih ini diikuti dengan kata tamtsil yang berarti diserupakan. Secara istilah, tasybih tamtsil diartikan sebagai berikut:
تشبيه تملثيل هو ما كان وجه الشبه  فيه صورة من متعادد
Tasybih tamtsil huwa ma kaana wajhusy syibhi fiihi shuuratan munazza`atan min muta`adidin.
Tasybih tamtsil adalah tasybih yang wajhu syibhi nya adalah berupa gambaran dari beberapa keadaan. 
Jadi pada tasybih tamtsil ini, wajhu syibhinya berupa penggambaran atau penyerupaan musyabbah dengan suatu rangkaian keadaan bukan satu keadaan. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut:
Contoh:
العلم بلا عمل كالشجر بلا ثمر
Al-`Ilmu bila amalin, kasysyajari bila tsamarin.
Ilmu yang tidak diamalkan, bagaikan pohon tak berbuah.
Dalam kalimat di atas, dapat dilihat bahwa wajhu syibhinya yaitu pohon tak berbuah. Kenapa dikatakan sebagai tasybih tamtsil, karena pohon tak berbuah merupakan rangkaian keadaan dimana ada dua keadaan yaitu pohon dan tak berbuah. Seandainya hanya dikatan bagaikan pohon, maka ini bukan rangkaian keadaan dan bukan tasybih tamtsil.
Buka Juga Wajah Pas-Pasan dapat Istri Cantik
2. Tasybih Dhimni
Tasybih dhimni adalah tasybih yang tersirat. Artinya, baik musyabbah dan musyabbah bihnya tidak disebutkan secara gablang. Akan tetapi, ketika diperhatikan, maka susunan tasybihnya akan difahami jika kita melihat konteks kalimatnya.
Biasanya, kalimat yang menggunakan gaya bahasa tasybih dhimni ini adalah dua kalimat yang jika dilihat maka tidak terdapat kaitan makna antara kalimat pertama dan kedua. Hanya saja, kalimat kedua akan dipahami sebagai penguat untuk menjelaskan kalimat pertama.
Untuk memahaminya, silahkan teman-teman perhatikan contoh berikut:
ترج النجات ولم تسلك مسالكها#ان السفينة لا تجرى على اليبس
Tarjun najaata wa lam tuslik masaalikaha#Inna safiinata la tajry `alal yabas
Engkau mengharapkan kesuksesan tetapi engkau tidak menempu jalannya#sungguh kapal laut itu tidak berjalan di atas tanah kering.
Jika dilihat kalimat di atas, maka kita bisa lihat bahwa tak ada hubungan sama sekali antara kalimat pertama dan kedua secara makna. Hanya saja, kalimat kedua seakan menjadi permisalah untuk kalimat pertama. Jadi, susunan tasybihnya dapat disimpulkan bahwa kesuksesan itu ibarat kapal laut. Hal ini dapat disimpulkan ketika kita melihat konteks kalimatnya.
Contoh lain:
اذا وترت امرأ فاحذر عدوته#من يزرع الشوك لم يحصد عنبا
Idza watarta imraan fahdzar `adaawatahu#man yazra` asy-syauk lam yahsshud `inaban.
Jika engkau salah memperlakukan orang maka berhati-hatilah terhadap permusuhannya#barangsiapa menanam duri maka tidak mungkin dia memanen anggur.
Dari konteks kalimatnya, maka dapat dilihat bahwa susunan tasybih yang memungkinkan adalah kesalah memperlakukan orang ibarat menanam duri.
3. Tasybih Maqlub.
Secara bahasa, tasybih maqlub diartikan sebagai tasybih yang terbalik. Arti kata maqlub. Secara istilah diartikan sebagai berikut:
التشبيه المقلوب هو جعل الشبه مشبها به بالدعاء أن وجه الشبه فيه أقوى و أظهر
Tasybih maqlub adalah tasybih yang menjadikan posisi muysabbah sebagai musyabbah bih dikarenakan wajah syabah pada musyabbah lebih kuat.

Masih pahamkan apa yang dimaksud wajah syabah atau wajhu syibhi. Jika tidak silahkan buka lagi 
Balaghah tasybih dan rukun-rukunnya.
Untuk memahami maksud penjelasan di atas, perhatikan contoh berikut ini:
كأن النسيم فى الرقات أخلاقه
Kaanna an-nasiimu fir riqaati akhlaquhu.
Bagaikan angin sepoi akhlaknya pada kehalusannya.
Sebelum dibalik, maka kalimattnya seperti berikut:
أخلاقه كأن النسبم فى الرقات
Akhlaaquhu kaanna  an-nasiimu fir riqaati.
Akhlaknya bagaikan angin sepoi yang halus.
Kenapa dibalik, karena kata halus lebih kuat berada pada akhlaq dibandingkan pada angin. 
Demikianlah penjelasan macam-macam tasybih jika dilihat dari bentuk kalimatnya. Semoga dapat membantu pengetahuan kita tentang bahasa arab. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Syukran.
Advertisemen