-->

Kajian Islam, Politik dan Khilafah dalam Islam

Advertisemen
https://bahasaarabkeagamaan.blogspot.com/2018/04/kajian-islam-politik-dan-khilafah-dalam.html
Sumber: google.com
Kajian Islam, Politik dan Khilafah dalam Islam.Menurut Islam pemimpin disebut dengan Khalifah. Khalifah memiliki arti pengganti. Sedangkan secara istilah Khalifah adalah seseorang yang bertugas menegakkan syariat Allah SWT, mengajak kaum manusia untuk menyempurnakan penyebaran syariat Islam, sebagai pewaris tongkat kepemimpinan Rasulullah SAW .
Berdasarkan pengertian tadi, terang bahwa pemimpin menurut  ajaran Islam tidak hanya menjalankan roda pemerintahan begitu saja, namun seorang pemimpin harus mewajibkan kepada rakyatnya untuk melaksanakan apa saja yang terdapat dalam syariat Islam meskipun bukan beragama Islam. Serta mempengaruhi rakyatnya untuk selalu  mengikuti apa yang menjadi perintah dari seorang pemimpin selama itu berkaitan dengan kebaikan.
Sedangkan kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau mengikuti untuk menuju tujuan tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan ialah proses mempengaruhi pikiran seseorang, sehingga apa yang menjadi seruan pemimpin dapat dilaksanakan orang lain guna mencapai tujuan yang menjadi kesepakan antara pemimpin dengan rakyatnya yang dipimpinnya.
Baca juga: Adab-adab siswa 
Selain itu ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan seseorang sehingga ia memperoleh rasa hormat (respect), pengakuan (recognition), kepercayaan (trust), ketaatan (obedience), dan kesetiaan (loyalty) untuk memimpin kelompoknya dalam kehidupan bersama menuju cita-cita.

Ayat Tentang Tugas Seorang Pemimpin Sebagai Khalifah Di Bumi
    pada dasarnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Ini sejalan dengan fungsi manusia di muka bumi sebagai khalifatullah, yang diberi tugas untuk selalu mengabdi dan beribadah kepada-Nya.
di bawah ini adalah banyak ayat yang berkaitan dengan tugas pemimpin sebagai khalifah.
1. QS. Al-Anbiya ayat 73
    Artinya : "Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah".
2. QS. As-Sajdah ayat 24
   Artinya : "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami".
3. QS. An Nisa ayat 135
   Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya”.
4. QS. Al Maidah ayat 8
   Artinya : “Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa…”
5. QS. An Nisa ayat 58
  Artinya : "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
6. QS. Shad ayat 26
   Artinya : ”Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah SWT akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.”
Baca juga: Wanita yang Dijamin Masuk Surga
Nah, selanjutnya bagaimana konsep Khalifah yang sering kita dengar disuarakan oleh beberapa golongan? Nah, pada tulisan kali ini saya ingin mengangkat sebuah uraian dari salah satu tokoh islam yaitu Gus Nadir. Dalam pemaparannya yang berjudul Khilafah sebuah Kekhilafan. Salah satu tesisnya adalah sebagai berikut:
Benar bahwa dalam sumber-sumber klasik ajaran Islam terdapat pembahasan mengenai kewajiban mengangkat seorang khalifahimam, atau amir. Namun ini tak berarti bahwa institusi “khilafah” sebagaimana dibayangkan sementara kelompok Islam wajib ditiru secara sama persis. Kewajiban mengangkat khalifah adalah tentang kewajiban mengangkat pemimpin, yang kehadirannya adalah keniscayaan dalam suatu institusi politik.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka ini dianggap sebagai satu kesalahan. Kenapa? Karena menganggap bahwa konsep khilafah harus diterapkan secara mutlak tidaklah tepat. Urgensi daripada  
khilafah adalah terpilihnya pemimpin yang adil sedangkan bentuk pemerintahannya adalah berdasarkan ijtihadatau sesuai dengan kontekstual.
Apakah saya punya masalah dengan itu (konsep khilafah an-Nabhani-red.)? Tidak, sebagaimana saya tidak punya masalah dengan al-Ahkam as-Sulthaniyyah, as-Siyasah as-Syar’iyyah, atau hasil ijtihad para ulama lainnya. Yang menjadi masalah adalah saat sistem khilafah yang dikonseptualisasikan an-Nabhani ini dianggap sebagai satu-satunya kebenaran, dan itu dipaksakan sebagai khilafah yang benar,” tutur Dr. Hosen.
Merujuk kepada pernyataan Dr. Hosen di atas, maka menganggap konsep khalifah berdasarkan pendapat satu tokoh dan menganggapnya sebagaisatu kebenaran mutlak adalah  juga sebuah kekeliruan. Melainkan, konsep pelaksanaannya seharusnya berdasarkanijtihadiyah.
Di akhir presentasinya, Gus Nadir menjelaskan kekhilafan ketiga yaitu dengan menganggap Sistem Khalifah adalah satu-satunya pemecahan masalah ummat. Beliau menguatkan pendapatnya dengan menyampaikan beberapa kisah khalifah yang berakhir tragis serta beberapa peristiwa lainnya.
Dari penjelasan di atas, menurut Gus Nadir bahwa inti daripada khilafah adalah terpilihnya pemimpin yang baik untuk ummat. Sedangkan sistemnya seharusnya berdasarkan ijtihad untuk konsep yang lebih kontekstual.
Demikianlah sedikit ringkasan ini, semoga dapat menambah khazanah keagamaan kita. Sampai jumpa pada postingan berikutnya. 

Advertisemen