Advertisemen
![]() |
Sumber: Nurul Islam |
Agama-Teknologi-& Sa9ns Modern. Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan Imam Abu Daud, rasulullah bersabda:
“Tidak ada yang mengarungi lautan
kecuaili orang yang pergi haji,berumrah, atau berperang di jalan Allah.
Seungguhnya di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut.”
Apa yang disebutkan dalam hadis
ini sesuai dengan sumpah Allah yang terdapat dalam Surah at-Thur:
”Demi bukit, dan kitab yang
ditulis, pada lembaran yang terbuka, dan demi Baitul Makmur, dan atap yang
ditinggikan (langit), dan laut yang dibakar api, sesungguhnya azab tuhanmu
pasti terjadi, tidak seorangpun dapat menolaknya (Q.S. At-thur 1-8).
Baca juga: Kajian Islam, Politik dan Khilafah
Dahulu ketika ayat ini
diturunkan, orang arab belum bisa memahami makna dari ayat yang mengatakan
“laut yang dibakar api” (al-bahr al-masjur). Bentuk nomina dari al-masjur adalah
sajara yang bermanka membakar atau memanaskan. Sebagaimana diketahui
bahwa air dan api adalah sesuatu yang bertolak belakang. Sehingga paparan ayat
dan hadits di atas seakan bertentanga dengan akal sehat. Bagaimana mungkin dua
hal yang bertolak belakang itu disatukan? Pertanyaan ini membuat ulama klasik
sampai menyimpulkan bahwa peristiwa “laut yang dibakar api” adalah peristiwa
yang akan terjadi pada hari kiamat. Mereka meyandarkan kesimpulan ini pada ayat
lain dalam surat at-takwir “dan apabila lautan dibakar (sujjirat) (Q.S
At-Takwir:6)
Memang pada daasarnya awal surah
at-takwir menunjukkan pada peristiwa atau persoalan yang akan terjadi pada hari
kiamat. Akan tetapi, semua sumpah yang berada di awal surah at-thur malah
berkaitan dengan berbagai realitas kehidupan kita di dunia ini sekarang. Hal
inilah yang mendorong para ulama untuk mencari makna etimologis lain dari kata
sajara. Akhirnya sebagian mufassir sampai kepada kesimpulan bahwa makna lain
dari sajara adalah memenuhi dan mencukupkan. Sehingga penafsiran ayat di atas
adalah Allah memberi karunia kepada manusia berupa pemenuhan setiap dataran
rendah yang ada di muka bumi dengan air, dan mencukupkan air itu berada di
dataran rendah saja sehingga tidak meluap kedaratan.
![]() |
Sumber: Study |
Tafsiran ini bisa saja diterima,
akan tetapi hadis Rasulullah menegaskan secara pasti bahwa di bawah laut ada
api dan sebaliknya. Kenapa bisa sperti itu, padahal Rasulullah sendiri tidak
pernah mengarungi lautan. Lalu siapa lagi yang mengabarkan beliau jika bukan
Allah Ta’ala? Dengan ke-Maha Halusan ilmu-Nya, Allah mengugkap keajaiban
semesta ini dan menjadi bukti abadi bahwa Al-Qur’an adalah Firman Allah serta
Rasulullah adalah utusan yang terhubung dengan wahyu dan mendapat araan
langsung dari Tuhan.
Baca juga: Macam-Macam Tasybih dalam Bahasa Arab
Sekitar aba 19-20, ilmuwan melakukan
ekspedisi bawah laut untuk mencari peninggalan peran. Alhasil mereka menemukan
deretan pegunungan vulkanik sepanjang puluhan kilometer ditengahdasar samudera
sehingga diberi dama “mid-ocean ridge” Pegununungan tengah samudera”. Setelah
dipelajari, tersingkaplah bahwa batuan tersebut terbentuk dari lava yang
menyembul keluar dari rekahan lempeng di dasar samudera seperti yang terdapat
di Laut Merah. Rekahan tersebut bisa mencapai 64 km dengan kedalam 65-100 km.
Dalam sebuah proyek gabungan di
sekitaran Laut Merah, ketika alat pengeruk megambil tanah dari dasar laut merah
dan alat keruk tersebut diletakkan di dek kapal, alat keruk tersebut tidakbisa
didekati karena panas sekali. Dan ketika dibuka, keluarlah gumpalan tanah yang
bercampur air panas dan mengepulkan asap serta panasnya mencapai 300 derajat
Celcius.
![]() |
Sumber: tribun news |
Di samping itu, penelitian ini
juga membuktikan bahwa di dalam dan di bawah cairan magma (molten rock)
terdapat air dengan volume puluhan kali lebih besar daripada air yang ada di
atas permukaan bumi. Ini membuktikan kebenaran hadis Rasulullah bahwa di bawah
laut ada api dan di bawah api ada laut.
Fakta-fakta ilmiah dari hadis
Rasulullah empat belas abad yang lalu baru diketahui oleh manusia beberapa
tahun belakangan ini. Semoga hal ini semakin menambah keyakinan kita dalam
beragama.
Add Comments