Advertisemen
Salah satu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penggunaan semua bahasa sebagai alat komunikasi sehari-hari adalah bertanya. Bertanya adalah sebuah kegiatan yang wajib sehingga komunikasi bisa terbangun. Sebab tanpa adanya pertanyaan, maka tidak akan adapula jawaban sehingga komunikasi tidak akan mungkin terbangun.
Demikian pula dalam bahasa arab, keterampilan bertanya sangat perlu untuk membangun sebuah komunikasi yang baik. Keterampilan bertanya tersebut bisa dilatih, salah satunya dengan mempelajari kalimat tanya atau dalam bahasa arab dikenal dengan istilah (ادوات الإستفهم).
Kata tanya atau adawatul istifham adalah salah satu isim mabni yaitu isim atau kata benda yang tidak berubah harakat akhirnya meskipun posisi kata tersebut dalam kalimat berubah. Adawatul istifham ini digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan. Adapun beberapa contoh adawatul istifham adalah sebagai berikut:
من - ما – متى – اين – كم – كيف – اي
Artinya secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
Siapa – Apa – Kapan – Dimana – Berapa – Bagaiaman – Yang Mana
Semua kata di atas termasuk isim mabny kecuali (اي) dimana huruf akhirnya tetap tanpa ada perubahan serta di’irab sesuai dengan posisinya dalam kalimat.
Dalam penggunaannya, adawatul istifham ini diletakkan di awal kalimat serta tidak boleh diletakkan di tengah apalagi di akhir kalimat. Untuk lebih memahaminya, perhatikan contoh berikut:
1. من احب الفنين إليك؟
Artinya:
Siapaka seniman yang paling kamu sukai?
(من : Isim istifham mabny atas sukun pada posisi rafa’ mubtada’)
2. بكم إشتريت هذا الكتاب؟
(ب: Haruf jar, كم : Isim istifham mabny atas sukun pada posisi majrur oleh bi)
Pembahasan mengenai adawatul istifham ini dibahas juga dalam kajian Belajar Uslub-Uslub Nahwu dalam Bahasa Arab.
Add Comments