-->

Konsep Manusia dalam Al-Qur’an

Advertisemen
Basyar

Dalam la-Qur’an ditemukan beberapa kata yang memiliki makna sebagai manusia. Kata-kata tersebut adalah basyar, insan, dan al-nas. Ketiga kata ini akan digunakan sebagai acuan dalam menjelaskan konsep manusia dalam pandangan al-Qur’an.
Basyar
Kata basyar dalam al-Qur’an disebutkan berulang sebanyak 37 kali.  Di antara ayat yang menyebutkan kata bayar adalah pada surah al-Kahfi ayat 110. Allah swt berfirman:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya
Kata basyar selalu dihubungkan dengan sifat biologis manusia sebagai makhluk hidup. Salah satu sifat biologis yang dimaksud ialah asal manusia dari tanah liat sebagaimana yang dijelaskan al-Qur’an dalam surah al-Hijr ayat 33 sebagai berikut:
berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk
Dari ayat di atas dapat diketahui bahwa secara biologis manusia diciptakan dari lumpur hitam atau tanah liat yang diberi bentuk atas kuasa Allah swt.
Dalam ayat yang lain, Allah juga menjelaskan sifat biologis manusia yang lain yaitu membutuhkan makanan dan minuman. Penjelasan tersebut tercantum dalam surah al-Mu’minuun ayat 33 sebagai berikut:
dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, Dia Makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.
 Dari beberapa ayat yang mengandung kata basyar di atas, kesemuanya dihubungkan dengan ciri-ciri biologisnya seperti asalnya dari tanah liat, membutuhkan makan dan minum dan lain-lain. Dan ciri-ciri tersebut pada umumnya ditemukan pada diri kita sebagai manusia.
Dengan demikian, al-qur’an memandang manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt yang memiliki sifat-sifat biologis seperti yang telah dikemukakan sebelumnya.

Insan

Kata insan disebutkan dalam al-qur’an sebanyak 65 kali di antaranya pada surah al-Alaq ayat 5:
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
Konsep insan dihubungkan dengan sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah. Allah berfirman dalam surah al-Ahzab: 72 sebagai berikut:
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat* kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,
Yang dimaksud dengan amanat di sini adalah tugas-tugas keagamaan.
 Kata amanat di pada ayat di atas adalah tugas-tugas keagamaan. Tugas keagamaan ini diterima oleh manusia di saat langit dan gunung menolaknya. Tentu saja untuk menjalankan amanat ini manusia diberikan oleh Allah kemampuan untuk berpikir serta diberi ilmu.
Dari ayat di atas dapat pula kita katakan bahwa al-Qur’an memandang manusia sebagai makhluk yang terus memperbaharui diri demi menuju kepada kesempurnaan. Dengan demikian sering ditulis insan kamil bukan basyarun kamil.

Al-Nas
Kata al-Nas disebutkan sebanyak 240 kali dalam al-Qur’an. Kata al-Nas ini merujuk kepada semua manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Sejak lahir hingga manusia memasuki liang lahadnya, dia selalu membutuhkan orang lain untuk membantunya.



Advertisemen