-->

اسم شرط/Isim Syarat (Syarat dan Kondisi) dalam Bahasa Arab

Advertisemen
Mungkin tidak asing lagi ditelinga kita sebuah pepatah arab:
من جد وجد atau من صبر ظفر.
Pepatah arab di atas sangat sering diucapkan baik oleh penceramah atau para motivator. Bahkan kedua pepatah di atas telah menjadi judul sebuah buku yang menjadi best seller di Indonesia. Terkhusus untuk man jadda wajada yang ditulis oleh Akbar Zainuddin.
Pada postingan kali ini, kita tidak akan membahas mengenai hikmah di balik man jadda wajada atau man shabara zhofira. Akan tetapi kita mencoba memahami beberapa isim manshub yang terdapat dalam kedua pepatah diatas.
Pada pepatah di atas terdapat isim mabni yaitu kata (من). Isim mabni tersebut disebut sebagai isim syarat. Isim syarat adalah isim yang mengikat dua kalimat, dimana kalimat pertama menjadi syarat bagi kalimat kedua. Susunan kalimat seperti ini sering digunakan dalam teks-teks arab ataupun pepatah-pepatah arab. Adapun beberapa contoh dari isim syarat adalah:
Contoh:
من artinya siapapun
ما artinya apapun
متى artinya kapanpun
ايان artinya kapanpun
اينما artinya dimanapun
انى artinya dimanapun 
حيثما artinya dimanapun
كيفما artinya bagaimanapun
اي artinya apapun
Semua kata di atas termasuk isim mabny atau isim yang tidak berubah meskipun kedudukannya dalam kalimat berubah. Meski demikian terdapat pengecualian bagi kata (اي). Dengan demikian isim syarat dii’rab sesuai dengan posisinya dalam kalimat:
Contoh:
من يزرع يحصد
‍Kata من berfungsi sebagai isim syarat mabny marfuu sebagai mubtada’. Untuk lebih memahami penggunaan isim syarat ini, maka akan dibahas pada postingan mengenai fi’il majzum. 

Advertisemen