-->

Isim Mu'rab Majrur

Advertisemen
A.Tanda-tanda Isim Majrur  (علامة الجر)dalam I’rab
Adapun tanda-tanda majrur dapat dilihat pada bagan berikut:

Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa tanda-tanda isim majrur ada 3, yaitu fathah (َ), ya, dan kasrah (ِ). Dari ketiga tanda-tanda majrur di atas, maka akan dijabarkan isim-isim yang memiliki ciri di atas dalam keadaan majrur.
Harakat kasrah dan fathah merupakan tanda-tanda ashly sedangkan ya dikatan sebagai tanda far’un. Apabila ada kata kerja yang memiliki tanda di atas maka dikatakan ism al-majrur (Isim yan Jar).

B.Isim-Isim yang Dijar
Sebelum berbicara mengenai isim-isim yang bisa dijar, maka kita terlebih dahulu perhatikan bagan berikut.

Dari bagan di atas dilihat bahwa dari ketiga tanda-tanda isim yang dijar, kita bisa melihta bahwa semuanya memiliki isim-isim yang mewakilinya. 

1.Kasrah
a.Isim Mufrad (Kata Benda Tunggal)
المفرد:اسم دل على واحد او واحدة
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan bentuk tuggal baik dia mudzakkar atau muannats.
Isim mufrad yang di jar ini memiliki tanda harakat kasrah pada huruf terakhir. Contoh:
اذهب الى الجامعةِ
Saya pergi ke kampus.
Kalimat di atas menunjukkan kata tunggal dalam posisi jar. Harakat kasrah pada kata Jami’ah menunjukkan tanda-tanda dari jar. Harakat kasrah tersebut dikarekan kata jami’ah merupakan kata benda dalam bentuk tunggal.

b.Jama’ Taksir (Kata Benda Jamak yang Tidak Beraturan)
جمع التكسير: اسم دل على اكثر من اثنين او اثنتين بتغيير صورة المفرد
Jama’ Taksir adalah isim yang menunjukkan lebih (jumlah) dari dua (Mudzakkar dan Muannats) dengan perubahan dari bentuk tunggalnya.
Jama’ taksir ini juga memiliki tanda harakat kasrah pada huruf terakhir katanya. Contoh:
قرأ احمد الكتبِ 
Ahmad membaca buku-buku
Kalimat di atas menunjukkan kata tunggal dalam posisi jar. Harakat kasrah pada kata kutub menunjukkan tanda-tanda dari jar. Harakat kasrah tersebut dikarekan kata kutub merupakan kata benda dalam bentuk Jama’ Taksir.

c.Jama’ Muannats Salim (Kata Benda Jamak Feminim yang Beraturan)
جمع المؤنث السالم: اسم دل على اكثر من اثنتين بزيادة الف وتاء
Jama’ muannats salim adalah kata yang menunjukkan jumlah lebih dari dua dengan menambahkan huruf alif dan ta’.
Jama’ muannats salim ini juga memiliki tanda harakat kasrah pada huruf terakhir katanya. Contoh:
قصت المدرسة عن الأمهاتِ
Guru (Prm) itu berkisah tentang ibu-ibu.
Kalimat di atas menunjukkan kata tunggal dalam posisi jar. Harakat kasrah pada kata ummuhat menunjukkan tanda-tanda dari jar. Harakat kasrah tersebut dikarekan kata ummuhat merupakan kata benda dalam bentuk Jama’ muannats salim.

2.Ya’
a.Tatsniyah/Mutsanna
المثنى|التثنية: اسم يدل على اثنين او اثنتين بزيادة الف و نون
Isim Mutsanna/Tatsniyah adalah isim yang menunjukkan jumlah 2 (mudzakkar dan mutsanna) dengan menambahkan alif dan nun.
Apabila Isim Mutsanna/Tatsniyah dalam keadaan majrur, maka huruf alif sebelum huruf terakhir akan berganti menjadi huruf ya’. Pergantian huruf inilah yang menjadi tanda-tanda majrur dari isim tersebut. Contoh:
اطلب النقود من المدرسين
Saya meminta uang kepada dua guru (Lk) itu.
Kalimat di atas menunjukkan Isim Mutsanna/Tatsniyah dalam posisi jar. Huruf ya’ (Tercetak merah) pada kata mudarrisain menunjukkan tanda-tanda dari jar. Huruf ya’ tersebut dikarekan kata mudarrisain merupakan kata benda dalam bentuk Mutsanna/Tatsniyah.

b.Jama’ Mudzakkar Salim
جمع المذكر السالم :اسم دل على اكثر من اثنتين بزيادة الف وتاء
Jama’ Mudzakkar Salim adalah kata yang menunjukkan jumlah lebih dari dua (Mudzakkar atau Muannats) dengan menambahkan alif dan ta’.
Apabila Jama’ Mudzakkar Salim dalam keadaan majrur, maka huruf alif sebelum huruf terakhir akan berganti menjadi huruf ya’. Pergantian huruf inilah yang menjadi tanda-tanda majrur dari isim tersebut. Contoh:
فرغ المسجد من المصلين
Mesjid itu sepi dari orang-orang shalat.
Kalimat di atas menunjukkan Jama’ Mudzakkar Salim dalam posisi jar. Huruf ya’ (Tercetak merah) pada kata mushalliin menunjukkan tanda-tanda dari jar. Huruf ya’ tersebut dikarekan kata mushalliin merupakan kata benda dalam bentuk Jama’ Mudzakkar Salim.

c.Asma’ul Khamsah
Adapun yang termasuk asma’ul khamsah adalah:
أخ, أب, فم, حم, ذو, هن
Kelima kata di atas, jika dalam keadaan majrur maka setelah huruf terakhir ditambah huruf ya’ yang merupakan tanda-tanda dari keadaan majrur. Contoh:
تعجبت من أخيك
Saya terpesona kepada saudaramu (Lk).
Kalimat di atas menunjukkan Asma’ul Khamsah dalam posisi jar. Huruf ya’ (Tercetak merah) pada kata akhiika menunjukkan tanda-tanda dari jar. Huruf ya’ tersebut dikarekan kata mushalliin merupakan kata benda dalam bentuk Jama’ Asma’ul Khamsah.

3.Fathah
a.Isim Ghairu Munsharif
Isim Ghairu Munsharif adalah kata benda yang tidak berubah secara morfologi. Apabila kata ini dalam keadaan majrur maka huruf terakhir akan berharakat fathah. Harakat ini kemudian menjadi penanda jika kata ini dalam keadaan majrur. Contoh:
بنى المهندس المساجدَ
Insinyur itu membangun banyak mesjid.
Kalimat di atas menunjukkan Isim Ghairu Munsharif dalam posisi jar. Harakat fathah di huruf terakhir pada kata masaajida menunjukkan tanda-tanda dari jar. Huruf ya’ tersebut dikarekan kata masaajida merupakan kata benda dalam bentuk Isim Ghairu Munsharif.

C.Majruuratul Asma’ (Penyebab Isim Terjar) 
1.Masuknya Huruf Jar.
Apabila kata benda dimasuki oleh huruf jar, maka kata tersebut akan menjadi isim majrur. Contoh:
عن أبى هريرة

2.Mudhaf Ilaih
Dalam bahasa indonesia, mudhaf ilaih menunjukkan kepunyaan. Mudhaf ilaih adalah dua kata benda yang disusun sehingga menunjukkan makna kepunyaan. Mudhaf ilaih tersusun dari mudhaf (yang disandari) dan mudhafun ilaih (yang bersandar kepadanya). Contoh:
جاء غلام زيدٍ

3.Mengikut kepada Isim Majrur (Tawabi’)
Tawabi’ lil majrur ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a.Na’tu  (Kata Sifat)
رجئت من بلدٍ بعيدٍ
Saya pulang dari negeri yang jauh
Kata baiidin merupakan sifat yang megikut kepada kata baladin. Karena kata baiidin mengikut maka kata tersebut dalam keadaan majrur sebagaimana kata baladin.

b.‘Atf
نظرت الى المدرسِ و المدرسةِ
Saya melihat bapak dan ibu guru.
Kata mudarrisati merupakan kata yang megikut kepada kata mudarris. Karena kata mudarrisati mengikut maka kata tersebut dalam keadaan majrur sebagaimana kata mudarris.

c.Badl
مررت بالطالب ابنِ معصم ٍ
Saya lewat di hadapan murid, ibnu maksum.
Kata ibnu merupakan kata yang megikut (Badl) atau mengganti kata thalib. Karena kata ibnu  mengikut maka kata tersebut dalam keadaan majrur sebagaimana kata thalib.

d.Taukid
غضب الأستاذ عليك انت
Guru itu marah kepadamu, ia kamu.
Kata anta merupakan kata yang megikut (taukid atau penegas) dari kata ka setelah huruf jar (Ila). Karena kata anta  mengikut maka kata tersebut dalam keadaan majrur sebagaimana ka.


Advertisemen