Fa'il, Jenis serta Penggunaannya dalam Kalimat

Advertisemen

Dalam bahasa arab dikenal susunan kalimat yang terdiri dari kata kerja dan pelaku. Susunan kalimat ini sering disebut sebagai jumlah fi’liyah. Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang tersusun dari fiil dan fa’il. Pada bahasan kali ini akan dikupas mengenai fa’il.

Fa’il adalah isim marfu’ yang terletak setelah fiil (kata kerja) dan menunjukkan pihak yang melakukan pekerjaan dan memiliki sifat fa’il. Fa’il dalam dalam bahasa sehari-hari kita biasa disebut sebagai pelaku. Marfu’nya fa’il bisa dilihat dengan memerhatikan tenda-tanda atau alamat-alamat marfu’ berupa dhammah, dan lain sebagainya. Mengenai fa’il ini akan dijelaskan lebih rinci pada contoh berikut:

قام الرجل artinya telah berdiri seorang lelaki.

الرجل adalah fa’il marfu’ dengan tandanya dhammah karena ia adalah isim mufrad

ترافع المحاميان artinya Kedua pengacara itu saling menuntut.

المحاحيان adalah fa’il marfu’ dengan tanda atau alamat alif karena ia adalah mutsanna.

قاتل المناضلون artinya Para pemanah itu saling berperang.

المناضلون adalah fa’il marfu’ dengan tanda atau alamat wawu karena ia adalah jamak.

Isim yang menjadi fa’il. Isim yang menjadi fa’il bisa berupa:

Isim mu’rab. Sebagaimana pada contoh yang tertulis di atas.

Isim mabni. Isim mabni bisa berupa isim dhomir baik yang mustatir maupun bariz.

Contoh:

جلست artinya saya duduk

ت adalah dhomir marfu’ sebagai fa’il.

الرجل حضر

Pada kata حضر tedapat isim dhomir tersirat yaitu هو yang berfungsi sebagai fa’il.

Mashdar Muawwal. Yang dimaksud dengan mashdar muawwal adalah أن+Fi’il atau أن+isim-nya+khabar-nya.

ينبغى أن تفوز artinya mestinya engkau menang.

Fa’il-nya dapat dilihat dalam bentuk berikut ينبغى فوزك

Mashdar muawwal dari أن dan fiil (فوزك) adalah fa’il bagi fi’il ينبغى.

سرنى أنك نجحت artinya aku senang kamu berhasil.

Fa’il-nya dapat dilihat dalam bentuk berikut سرنى نجاحك

Mashdar muawwal dari أن, isim dan khabar-nya yaitu نجاحك adalah fa’il bagi سرنى.

Ketentuan Fail. Apabila fa’il dalam keadaan mutsanna atau jamak maka fiil-nya tetap mufrad.

Contoh:

حضر المدرسان artinya dua guru itu telah hadir.

حضر المدرسون artinya guru-guru itu telah hadir.

Ketentuan lain dari fa’il adalah, apabila fa’ilnya muannats maka fiil-nya akan bersambung dengan ta’ ta’nits (ta’ sukun di akhir fiil madhi dan ta’ berharakat pada fiil mudhari’.

Advertisemen