Advertisemen
Kana dan Saudara-saudaranya. Dalam teks-teks bahasa arab sering kita jumpai mengenai كان yang tertulis dalam kalimatnya. Kata ini
sangat berpengaruh dalam penulisan harakat terakhir pada kata. Sehingga bisa
dikatakan isim kana adalah bagian dari isim mu’rab.
Isim kana adalah mubtada’ yang dimasuki oleh كان dan saudara-saudaranya (sejenisnya). Isim kana keadaannya
selalu marfu’. Adapun yang termasuk saudara-saudara كان
adalah sebagai berikut:
كان – بات – أمسى – ظل – أصبح – أضحى
Artinya:
Telah terjadi – Pada waktu malam – pada waktu sore – pada waktu
siang – pada waktu pagi – pada waktu dhuha.
Semua kata-kata di atas akan berpengaruh jika mendahului mubtada’.
Mubtada’ yang terletak setelah isim di atas akan menjadi marfu’ dan disebut
sebagai isim kana (اسم كان).
Contoh-contoh berikut ini akan menjelaskan lebih rinci.
كان زيد قائما
Artinya : Zaid berdiri
أصبحت الشجرة مثمرة
Artinya : pada waktu pagi pohon itu berbuah
أضحى المهندسون مهتمين بعملهم
Artinya : pada waktu dhuha para insinyur itu tekun terhadap
pekerjaannya.
ظل العامل مكبا على عمله
Artinya : Pada waktu siang pekerja itu sibuk dengan pekerjaannya.
أمست السماء ممترة
Artinya : Ketika sore langit itu hujan.
بات النجم لامعا
Artinya : pada waktu malam bintang itu bersinar.
صار القطن نسيجا
Artinya : Kapas itu menjadi kain.
Semua kata di atas merupakan contoh pemakaian كان dan sejenisnya dalam kalimat. Kata setelah kana disebut sebagai
isim kana dengan keadaan marfu’. Tandanya bisa berupa dhammah, waw, ya’, dan
tanda marfu’ lainnya. Sedangkan kata setelah kana dinamakan sebagai khabar
kana. Khabar kana ini selalu manshub dengan tanda-tanda manshub (fathah dan
sejenisnya).
Kana dan sejenisnya disebut sebagai fiil naqish (fiil kurang). Hal
ini dikarenakan, kana dan sejenisnya membutuhkan khabar untuk menyempurnakan
kalimatnya. Di lain sisi, kana dan saudara-saudaranya disebut juga sebagai fiil
nasikh (merubah), karena fiil ini merubah hukum khabar yang awalnya marfu’
menjadi manshub.
Add Comments