-->

Tanda-Tanda Nashab untuk Kata Benda (Isim)

Advertisemen
Masalah yang sering dijumpai dalam membaca kitab-kitab atau teks-teks bahasa arab yang tidak memiliki harakat adalah ketidakpahaman tentang cara dan kaidah membaca teks tersebut. Salah satu hal yang dapat mempermudah adalah dengan memahami kaidah nahwu atau perubahan harakat kata dalam kalimat bahasa arab. Perubahan harakat tersebut disesuaikan dengan keadaan kata tersebut. Keadaan yang dimaksud adalah marfu’ (dhammah), majrur (kasrah), manshub (fathah), dan majzum (sukun). Semua keadaan tersebut memiliki tanda-tanda tersendiri. Pada tulisan kali ini akan dibahas mengenai tanda-tanda manshub.
Adapun tanda-tanda manshub adalah:
Fathah. Tanda fathah ini berlaku untuk beberapa kondisi kata kata. Adapun kondisi kata yang membuatnya fathah dalam keadaan manshub adalah isim mufrad dan jamak taksir.
Contoh:
قاد السائق السيارة artinya Sopir itu mengendarai mubil.
السيارة adalah isim mufrad sehingga tandanya dalah fathah.  
شرح المدرس النصوص artinya Guru itu menjelaskan pelajaran-pelajaran.
النصوص adalah jamak taksir sehingga tandanya adalah fathah
Ya’ (الياء). Tanda ya’ (حرف الياء) ini berlaku untuk beberapa kondisi kata. Adapun kondisi yang membuatnya bertanda ýa’ dalam keadaan manshub adalah mutsanna’ dan jamak mudzakkar salim.
Contoh:
قابلت المدرسين artinya saya menemui dua guru
المدرسين adalah mutsanna’ sehingga tandanya adalah ya’.
كان اللاعبون متنافسين artinya Para pemain itu berlomba-lomba.
متنافسين adalah jamak mudzakkar salim sehingga tandanya adalah ya’. Ya’ yang dimaksud adalah huruf ya’ sebelum huruf nun (ن).
Kasrah. Tanda kasrah ini berlaku untuk  satu kondisi kata saja. Kondisi yang dimaksud adalah jamak muannats salim. Apabila ada jamak muannats salim dalam keadaan manshub, maka tandanya adalah kasrah.
Contoh:
رأيت الممرضات artinya saya melihat para perawat.
الممرضات adalah jamak muannats salim sehingga tandanya adalah kasrah.
Alif (أ). Tanda alif ini berlaku untuk satu keadaan kata juga. Keadaan yang dimaksud adalah asmaul khamsah. Jadi, ketika terdapat salah satu dari asma’ul khamsah  dalam keadaan manshub maka tandanya adalah alif.
Contoh:
رأيت أخاك artinya saya melihat saudaramu.
أخاك adalah asma’ul khamsah sehingga tandanya adalah alif. Alif yang dimaksud adalah alif sebelum dhomir muttashil.

Hal yang perlu dipahami adalah, dari tanda-tanda di atas terdapat tanda ashly dan far’i. Adapun tanda ashly atau pokok adalah fathah. Tanda-tanda yang lain dinamakan tanda far’i atau dalam bahasa arab dikenal علمة الفرعى.
Advertisemen